Pria bertudung hitam itu masih mengikuti Shila, entah apa
yang diinginkannya hingga dia masih mengikuti Shila sejak keluar dari
gedung kantor 30 menit yang lalu.
Jangan-jangan dia pembunuh berdarah dingin? Hiiiy, Shila setengah
berlari menuju rumah barunya. Ya, Shila baru saja pindah ke rumah yang
lumayan jauh dari kantornya, jaraknya sekitar 45 menit jalan kaki…
Sejenak dia menengok ke belakang, pria itu masih berusaha mengejarnya walaupun dengan terengah-engah..
Malam ini begitu sepi hanya sesekali kendaraan yang melintas..
Secercah harapan menghampiri Shila ketika dilihatnya warung kecil di ujung jalan ini.
“Mungkin aku bisa meminta bantuan seseorang disitu..”, batinnya.
Terengah-engah Shila pun sampai di depan warung kecil remang-remang
itu, tapi tak seorang pun menunggui warung tersebut.. Kecewa, Shila
memutuskan kembali berlari menuju rumahnya, pria bertudung hitam tadi
masih mengejarnya walaupun jaraknya agak jauh..
Sesampainya di depan rumah, Shila menggedor-gedor pintu, seseorang bertubuh gemuk membukakan pintunya..
“Aduuuh Dioooon! Lama banget sih bukainnya! Cepetan tutup pintunya!”, perintah Shila seraya berlari ke kamarnya di lantai dua.
Shila berusaha melupakan kejadian barusan dan bersyukur bisa pulang
dengan selamat.. Merasa badannya begitu lengket dan bau setelah marathon
tadi, Shila memutuskan untuk segera mandi..
Usai mandi, Shila turun ke dapur di lantai bawah. Dilihatnya Dion tengah duduk sendiri
di sofa depan televisi, “Gimana de? Gampang nggak nemuin alamatnya?” Dion diam, tak menjawab.
Tok tok tok tok
“De, bukain tuh pintu… Mamah kali tuh… De.. Hoyy..”
Merasa dicuekin, Shila memutuskan untuk membukakan pintu.. Shila
kaget, dilihatnya pria bertudung hitam tadi sudah ada di depan pintu
rumahnya, buru-buru ditutupnya pintu itu, namun pria itu menahannya..
“Mbak, aku Dion!”
“Enggak! Bohong!”
“Sumpah, aku Dion, Mbak.. Aku nggak tau alamat sini, jadi aku dari tadi
nungguin Mbak di depan kantor, ku ikutin malah Mbak lari kenceng
banget..”
Keringat dingin mengucur dari dahi Shila, jika Dion baru sampai di rumahnya sekarang, lantas siapa yang duduk di depan tv tadi?
0 komentar:
Posting Komentar