Selasa, 17 September 2013

Saat Nathan Tak Ada

Namaku Melfa. Melfa Kirana. Aku punya teman bernama Nathan. Gabriel Nathaniel. Dia adalah musuhku. Dia menjadi musuhku sejak 1 SMP. Sekarang aku 2 SMA. Sangking kami sangat bermusuhan, aku punya catatan permusuhan aku sama Nathan! Begitu juga dengannya.
Suatu hari, aku berdiri di tepi kolam. Lalu tanpa kusadari ada seseorang di belakangku. Dia mendorongku, dan aku pun kecebur di kolam. Malah, aku nggak bisa berenang!
Dia meninggalkanku. Aku cuma bisa teriak teriak minta tolong. Kebetulan, ada temanku yang datang, James. James Richardo. “James?” “Melfa? Kamu tenggelam?” Katanya kaget sambil berlari menyelamatkan aku.
“Thanks James.” Kataku. “Gak apa-apa kok.” Jawabnya. Tiba tiba, Agnes Olivia alias Agnes datang. Agnes adalah pacar James. Lalu dia menghampiriku dan berkata, “Melfa? Ayo, pake baju aku aja. Kebetulan aku bawa baju ganti dua. Pake punya aku aja dulu.” Kata Agnes. “Oke, makasih.” Kataku.
Besoknya, aku memberi sebuah jebakan untuk Nathan. Tapi kutunggu-tunggu, dia belum datang juga. Sampai guru masuk kelas, dia belum datang. “Anak-anak, pulang sekolah, kita akan menjenguk Nathan. Dia sakit tifus.” Kata Bu Maria. Aku kaget. “Huh! Giliran aku punya rencana, dia malah nggak masuk. Mau gak mau, aku harus menjenguknya.” Kataku dalam hati.
Sampai kami di Rumah Sakit Siloam, tempat Nathan dirawat, kami masuk ke kamar Nathan. “Nat, nih buah untuk kamu. Dari Tante Michelle.” Kataku. “Makasih Mel. Titip salam buat Tante Michelle yah.” Jawabnya. Aku menganggukan kepala.
Besoknya, Nathan belum sembuh. Sepanjang istirahat, aku hanya melamun. “Hei! Kok melamun? Mikirin Nathan yaaa?” Tanya Kekez alias Kezia. “Enak aja! Ada-ada aja nih si Kekez!” Seruku mencibir. Memang sih, aku sedang memikirkan Nathan. Aku nggak tahu kenapa. Apa aku sedang menyukai Nathan ya? Ah, tidak usah dipikirkan lah! Aku fokus pada pendidikan saja!

0 komentar: