Tahun ini

Tahun ini. Mangga gak berbuah Kuini gak berbuah Cermi gak berbuah jambu hijau gak berbuah jambu merah sudah di tebang pohonnya. Cuma belimbing tunjuk yg tak henti berbuah sepanjang tahun. #Santai, sambil memandang pepohonan di depan rumah Angin berlalu seolah menyapaku. Namun aku tak pernah mengerti bahasanya. Entahlahhh Yang kutahu sa'at ini matahari begitu berkilau namun udaranya menyejukkan. Kurasakan kelembutan angin di setiap tarikan napasku. Alangkah sejuknya.... Berduyu-duyun daun bergoyang seirama satu sama lain. Aku masih terduduk santai di antara serpihannya yang kian dingin. Setelah memberi air kepada pohon-pohon kecil yg masih kurawat, agar cepat besar. Nampaknya Ada beberapa kumbang-kumbang jahat berkeliaran di sini. Entahlah dimana kah sarangnya. Semoga saja tak mengganggu orang. Air sungai sudah tak laju larutnya. Kini iapun semakin surut. Telah jauh ke bawah. Sejauh mata memandang airnya tetap saja sama,, ''warna kopi susu''. Awan begitu indah di seberang sana. Membentuk lukisan-lukisan unik. Sayang sekali aku tak pandai melukis. Kalau saja aku pandai. Telah lama keindahannya ku rekam dalam coretanku. Duhai angin, aku tak pernah tau dari mana kah engkau kadang. Terkadang kau datang dari hulu, terkadang lagi dari hilir. Terkadang engkau datang, terkadang lagi engkau lenyap. Kini sinar mentari meredup. Sepertinya, awan telah menghalangi cahayanya menerpa setapak jalan di tempatku. Namun itu semua tak berlangsung lama. Beberapa detik iapun kembali berkilau, menerpa pohon, jalan dan atap rumahku. Angin kembali berhembus kencang, setelah beberapa detik ia lenyap kini datang lagi bersama laju yang lebih kencang. Ku tau serpihan kata ini tak ada maknannya. Namun izinkan diriku bermain bersama setiap kata yang kuketik. Ohh langit,, engkau kembali membiru, nampak sedikit sekali gumpalan awan putih memberi coret berbeda di atas sana. Uuuhhh,, ku tarik panjang napasku. Sa'atnya masuk ke dalam rumah. Cukup sudah ku rasakan sejuknya hari ini.  ==========================