Kamis, 03 Oktober 2013

Ketika ia menjelma

Ketika tawa menjelma menjadi kesedihan. Langit pun mengerti dan tau. Betapa pahitnya jalan hidup ini. Hampa mengisahkan setiap langkah. Hujan turun menawarkan dukanya. Di tepian kenangan terbayang masa-masa indah. Tercium harumnya bahagia. Alangkah malangnya. Ketika sebuah rasa itu lenyap bersama hamparan air mata. Detik berlalu terasa lambat. Waktu bergeser pelan dan terkadang diam tanpa arah. Semua bersatu mengukir luka di segenap rasa. Hempasan jiwa semakin goyang. Terkoyak hati yang merindu kasih. Irama kehidupan terasa hambar. Hari-hari berlalu begitu saja. Seolah tak ada arti di tiap jejaknya. Berlalu dan berlalu. Mengikuti bayang-bayang semu di sebuah sudut yang tak pernah tau letak pastinya.

0 komentar: