Kamis, 03 Oktober 2013

Gak lucu sih

Sebenarnya ini adalah sebuah cerita, yah cerita yang tak begitu menarik sih. Tapi kalau kalian mau baca silahkan. Kalau gak mau juga gak papa kok razz Pada suatu hari,,eets salah. Pada hari ini, tepat pagi-pagi aku mengirim sms ke temanku. Eh hari ini belajaran lah?" bunyi smsku. Yups blajaran," bls temanku. Aku ikut qm," bls ku lg "ya " balas nya. Detik detik berlalu santai, aku masih terbaring di tempat tidur. So.. Tadi pagi setelah pulang sholat subuh ngantuk. Langsung tidur deh.. Baru kebangun jam segini.. Sekitar jam 8 biggrinketika jam 9 an aku kirim sms lagi ke temanku. Dimana sudah qm? Smsku. Q masih di rumah, nea sudah mau berangkat." bls temanku. Oke.. " blsku. Waktu kembali berlau, sambil meninggu temanku yah ku luangkan waktu untuk baca Al-Qur'an. Hingga sampai jam 09:20 an. Lama betul gak datang2 nih"ucapku. Lalu aku kirim kembali sms. Dimana sudah?" smsku Q masih dirumah, tadi memompa ban. Neh sudah mau berangkat." behhh,, katanya tadi sudah mau berangkat ternyata belum berangkat"ucapku dlm hati. Gak q balas lagi sms temanku tadi. Sekitar 11 menit ada sms temanku masuk. Aku sudah di depan. Akupun segera berjalan menemui temanku. Dan kamipun berangkat. Angin terasa dingin, bertiup pelan namun sendunya menyentuh pori-pori yang dalam..menggetarkan tubuh2 yang tak tahan gejolak dinginnya. Tubuh Bagaikan berada di kutub utara tanpa jaket tebal. Semakin Terasa sekali sentuhannya ketika berkendaraan..Melintasi setapak jalan raya yang tak pernah sepi pengemudi lalu lalang dari kiri dan kanan selalu memenuhi jalan, hingga orang sulit sekali menyebrang jika tak pandai menggunakan isyarat tangan. Singkat cerita. Belajaran pun telah usai..! Hari ini adalah hari ke 8 berpuasa. Alhamdulillah seperti gak terasa haus dan dahaga. Mungkin karna Sudah beberapa hari hujan terus mengguyur daerah kalimantan tak terkecuali Amuntai. Setelah selesai belajar dgn seorang muallim di telaga selaba amuntai. sa'at itu jam sudah hampir memasuki waktu zuhur, aku dan temanku. Seperti biasa sepulang dari sini kami meluncur ke Masjid Raya Amuntai untuk sholat zuhur berjamaah. Setelah sholat zuhur berjamaah. Temankupun mengajak untuk pergi ke pasar. Katanya sih mau beli buku. Gak tau buku apa. Sekarang kami pun segera menuju pasar amuntai. tepat di depan masjid raya amuntai air sudah nampak menggenangi jalan raya. Ada beberapa pengendara bermotor yang singgah di situ. Untuk mencuci motornya. Sambil tak menghiraukan orang2 yang lalu lalang memperhatikan apa yang ia lakukan. Entahlah,, ia tetap melanjutkan aktivitasnnya. Tak jauh darinya ada juga pengendara yg lain yg juga mencuci motornya biggrin #canggih donk Amuntai biggrin jalan Raya bisa jd tempat cuci motor biggrin hehe Aku bersama temanku melintas di depan sana dengan perlahan,namun pasti. Tak berani menarik gas lebih kencang mengapa? Takut airnya memercik ke orang lain. Bisa2 nanti di marahin org "pengalaman nih" huhu Oo ia Kini di depan perpustakaan daerah amuntai Jalan raya telah di genangi air juga, namun masih setengah jalan. Jadi air nya gak sempat menyerempet ke sebelah. Singkat cerita kami sampai di pasar dan membeli apa yang ingin di beli. D setelah itu kamipun ingin pulang. Sesampai di dekat parkiran. Temanku ini ngeliat ada orang jualan sendal. Di situ nampak besar sebuah tulisan bergantung "Sendal Di obral" 10.000 an. Kami yang cuma melintas saja dan memang tidak ada niat dari temanku untuk beli sendal, yah berlalu saja tanpa peduli. Namun setelah sampe di parkiran kendaraan. Eh di situ tadi ada obral sendal 10rb an "ucap temanku Mank knp? "tanyaku aku pengen beli nih, kayaknya sendalnya bagus2 n'keren,"jawabnya penuh semangat. Wah,, Tuh sendal qm masih baik aja kan,untuk apa beli sendal lg" ucap ku lg dgn nada yg meyakinkan. Memang baik sih, tapi mumpung ada sendal murah, yah bisa di jadikan sendal harian d rmh,"ucapnya. Ya udah kalo mau beli,ayoo kesana,"ucapku lagi. Singkat cerita, kamipun sampe di tempat penjual sendal itu. Temanku ini tanpa kata langsung memilah milih sendal yang berserakan di atas karpet. So begitu sibuk ia memilih dan hanya memilih terus memilih. Mungkin ia sedang mencari yang sesuai pilihan hatinya. Hingga akhirnya bertemu dgn sepasang sosok sendal hitam berbahan karet keras berukuran 38. Coba'i dulu di pake " ucap ku yang udah kecape an liatin ia milih2. Okeh " ucapnya seraya memasang sendal di kakinya. Tepat sekali. Seratus persen tepat. Sendalnya kebesaran..huhu ada yang No 36 gak ?"tanyanya kepada penjual. Yah ada.. Nihh " jawab si penjual sambil mengasih sepasang sendal yang ukurannya lebih kecil. Wah pass betul dah ini " ucap temanku seraya memasukan tangannya ke dalam kantong celananya. Sepetinya ia nyari duit buat bayar. Namun gak sempat belum ia bayar. Ini berapa harganya man?" ucapku langsung menanya ke penjual, menanya sebuah sendal yang ada di hadapanku. Itu 20.000 ding.."ucap penjual sendal itu. Hahh?? Gak 10.000 kah harga sendal nih?"ucap temanku tiba2 dgn wajah agak kesal

0 komentar: