Selasa, 08 Januari 2013


Cerbung : Mandy dan Landy (5)

     " Jadi, dia anak panti asuhan ? " pikir cowok di dalam mobil everest hitam itu sambil menghisap sebatang rokok. Seketika, cowok itu segera mengambil handphonenya lalu mencari nama seseorang di daftar kontak itu kemudian menekan tombol hijau yang ada di telepon.
" Halo. " sahut seseorang disana.
" Lo mau duit gak ? bantuin gue nyelidikin seseorang. Ntar gue kirimin foto sama alamatnya lewat e-mail ! "
" Emang siapa, bro ? " tanya orang itu di telepon.
" Ada deh, ntar duitnya gue transfer ke rekening lo ! uang muka dulu, kalau kerjaan lo bagus, baru gue bayar sisanya ! deal ? " cowok di everest hitam itu mulai membuat kesepakatan.
oke, deal ! kerjaan pasti beres sama gue ! tenang aje ! " orang di telepon itu meyakinkan.
" gue tunggu ! " dan percakapan itu terputus. Cowok itu menjalankan lagi mobilnya menuju rumahnya.
     Sementara itu di tempat lain, gadis yang memasuki panti asuhan tadi tampak melamun memikirkan sesuatu sambil tersenyum-senyum sendiri.
" Kak ? " sapa gadis kecil berkuncir yang bingung melihat kakaknya tersenyum sendiri.
" eh iya, kenapa Adele ? " lamunan gadis itu buyar oleh sapaan gadis kecil bernama Adele itu.
" kakak Mandy kenapa ? kok senyum-senyum sendiri ? kak Mandy sakit ya ? ntar Adele panggilin bunda ya. " cerocos Adele panjang lebar.
" kak Mandy gak apa-apa kok sayang. " digosoknya kepala Adele dengan lembut.
" oh yaudah deh, kakak mau main ? " ajak Adele akhirnya.
" gak sayang, kakak mau bantuin bunda. Sebentar lagi salah satu dari kalian nanti dapat keluarga baru. " ucap Mandy seolah menyayangkan hal itu terjadi.
" berarti nanti ada yang pisah ya sama kita ? semoga aja bukan Adele ya kak. Adele gak mau pisah sama kak Mandy. " Adele mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan menangis.
" udah ah, jangan nangis ya Adele. Kalau pun memang Adele yang diadopsi, kan Adele bisa main-main kesini. " Mandy meyakinkan gadis kecil yang mulai murung itu.
" hm, tapi kak... " bantah Adele.
" udah ah, jangan sedih. " dihapusnya air mata Adele kemudian diciumnya pipi Adele. " Adele main gih sana, udah ditungguin yang lain tuh. "
Adele tersenyum, " Adele sayang kak Mandy. "
" Kakak juga sayang Adele. "
Lalu, Adele pun berlari mendekati anak-anak panti asuhan yang lainnya. Tanpa sadar Mandy menitikkan air mata melihat kebahagiaan terpancar jelas di wajah adik-adiknya itu. " Kakak terlalu sayang kalian " desisnya sambil mengusap air mata.
     Waktu telah menunjukkan pukul 4 sore. Ghina tengah asyik mendengarkan musik, dan membuka akun facebooknya. Ia sempat begitu disibukkan dengan kegiatannya sampai kesibukannya terhenti akibat dering nada pesan di handphonenya.

Ghin, lo ada kerjaan gak ? temenin gue dong ! ada yang mau gue tanyain sama lo !




sender : +628538201xxxx






Ini siapa ya ?




Sender : +628137943xxxx






Landy !




Sender : +628538201xxxx




     " tumben kak Landy sms gue ? " tanya Ghina bingung ketika melihat sms itu. Dibacanya baik-baik sms itu lagi dan benar ! itu memang pesan singkat dari Landy ! " ada apa ya ? hm... "

Bisa kak ! tp dimana ?




sender : +628137943xxxx




Di cafe & resto deket sekolahan kita. Tempat biasa kami nongkrong. Cuma ada gue sendirian nih ! gue sekalian mau ngomong masalah temen lo.




sender :  +628538201xxxx






Oke, kak. Wait ya !




sender : +628137943xxxx




Ghina pun bergegas menutup laptopnya, berpakaian lalu menuruni tangga kemudian berlari menuju mobil jazz biru yang terpakir di depan rumah. Dalam hitungan menit, Ghina pun telah meninggalkan rumah menuju tempat yang telah mereka tentukan.

0 komentar: