Senin, 07 Januari 2013


Jiwa Mati

Mawar tumbuh di hamparan padang pasir
Terik panas menyengat sang surya menyapa
Tetesan embun tlah sirna dari dedaunan
Luluh lantah mengering seketika tak bersua

Perlahan menghilang dari peradaban hidup
Legenda jiwa yang terkekang sangkar emas
Meronta seakan marah pada alam ini
Menyisakan tetes demi tetes darah segar

Hening tak berangin sejuk
Mewarnai luasnya padang diliputi mawar
Tak nampak oasis penghilang lega
Yang ada hanya perih hati teruntai

Jiwa mati menelusuri padang panas
Tertusuk duri mawar menyayatkan perih
Oasis pelepas amarah tak tersisa
Menambah alas kaki terbuat dari kulit sejati

Akankah semua tampak sejati ?
Dengan melati meliputi padang rumput hijau
Tetesan embun memberikan kesejukan

Dalam sangkar emas, jiwa bahagia terkunci
Menunggu kematian menghampiri percuma
Bodohnya alam yang tega akan insan
Tampak samurai menghujam badan

0 komentar: