Selasa, 08 Januari 2013


Cerbung : Mandy dan Landy ( 1 )

Landy masih ingat jelas dalam benaknya semua kenangan itu. Semua hal-hal sederhana yang tak mungkin ada lagi kini. Dimana ia masih bersanding manis disebelah gadis itu, memberikan senyuman terbaiknya, dan mengucapkan hal-hal kecil yang dapat membuat kami berdua tertawa riang. Rambut panjangnya, senyum manisnya, suara lembutnya lalu tatapan hangatnya yang mampu meluluhkan amarah Landy ketika ia benar-benar habis kesabaran. Namun semua itu kini tinggal kenangan. Dia pergi meninggalkan Landy untuk selama-lamanya. Dia telah tenang disisi-Nya, di tempat yang takkan mampu lagi Landy gapai. Dan kini Landy harus menjalani hari-harinya yang berbeda bahkan sangat berbeda sekarang. Meski hatinya begitu berat merelakan pujaan hatinya itu, ia harus bisa tanpanya kini ! Perlahan ia menaruh bingkai foto yang terpampang wajah bahagianya dengannya dulu kemudian beranjak dari kamar. Mengambil kunci mobil lalu pergi.
     Pagi itu di jalanan. Landy membawa mobilnya, menelusuri jalanan menuju sekolah. Tampak hiruk-pikuk mulai mewarnai jalanan. Memang ini adalah hal biasa yang selalu ia lihat ketika matahari mulai menampakkan seberkas sinarnya untuk menerangi dunia ini tapi Landy tak perduli akan semua itu, yang Landy tahu kini adalah ia harus ke sekolah, dan menemui teman-teman lalu mewarnai sekolah dengan tingkah kami.
" Pagi, bro ! " sapa cowok tinggi berambut keriting itu ketika Landy membuka pintu mobilku.
" Hm... " gumam Landy seakan mengatakan " selamat pagi " juga kepadanya.
" Mana Rifky ama Erick ? " lanjut Landy setelah melihat keadaan sekitar.
" Belom dateng, Land, palingan bentar lagi deh ! " sambil melihat jam tangan kelas atas yang ada di tangannya.
" Oh. Cabut yok, Dar ! " ajaknya pada cowok berambut keriting yang bernama Vidar itu.
" yakin lo mau cabut ? hari ini anak-anak baru kelas sepuluh udah pake seragam es-em-a loh ! sape tau ada yang mau lo  gebet nih ! secara seorang Landy gitu, cowok paling kece di SMA Tunas Harapan pasti bisa dapetin yang lebih dari Diva ! "
" apaan sih lo ? udah gih, buruan telepon Rifky ama Erick ! gue udah gerah di sekolahan mulu ! " kesalnya kemudian.
" woles, bro ! bentar ya " kemudian Vidar pun menelepon sesuai dengan perintahnya.
" bentar lagi mereka sampe, Land. Kita disuruh nunggu di tempat biasa " ucapnya kemudian.
" hm, oke ! buruan gih ! " jawab Landy singkat pada Vidar kemudian pergi meninggalkan pelataran parkiran yang ada disitu.
Saat mereka tengah berjalan santai, tiba-tiba brukk... sebuah hantaman kecil mengenai tepat di tubuh Landy. Nampak seorang cewek beraksesoris serba putih seperti tergesa-gesa.
" Punya mata gak lo ? " tanya Landy kasar pada cewek itu.
" Maaf kak, saya gak sengaja " terdengar nada menyesal diantara kata-kata itu.
" Siapa nama lo ? " selidik Landy ketika melihat seragam cewek itu. " Oh Amanda Queenera. Kelas satu ya ? " desis Landy kemudian sambil melihat nama yang tertera di seragam putih milik gadis itu.
" i..ya.. kak..." nada gugup mulai mewarnai gadis bernama Amanda itu. Namun tiba-tiba seseorang nampak dari kejauhan berlari kecil menghampiri mereka.
" kak Landy, kak Vidar, maafin Mandy ya, kak. " sapa orang itu padaku dan Vidar.
" temen lo, Ghin ? " Vidar mulai angkat bicara. Dan seketika gadis yang bernama Ghina itupun mengangguk mantap.
" kamu kenal sama mereka, Ghin ? " kepolosan masih terasa di wajah bernama Mandy itu.
" iya, Dy. Ini kak Landy, " penguasa" sekolah kita. Terus yang ini kakak aku, namanya kak Vidar. Mereka kelas 12 disini, Dy. Tepatnya 12 IPA 4. Sebenernya ada lagi temen mereka, namanya kak Rifky dan kak Erick. Mereka cowok-cowok keren di sekolah ini, Dy. " ucap Ghina panjang lebar kepada Mandy. Mandy yang mendengar itu hanya bisa mengangguk pasrah saja. Disinilah semua cerita itu bermula !

0 komentar: