Minggu, 18 Maret 2012

Waspadai Mimisan Berulang
Mimisan merupakan hal yang sering terjadi. Sebagian besar kasus mimisan biasanya hanya melibatkan sedikit perdarahan dan tidak membutuhkan bantuan medis untuk menghentikannya. Namun, jikamimisan terjadi berulang, bisa jadi ia disebabkan oleh suatu keadaan yang lebih serius.
Mimisan dapat disebabkan oleh penyebab lokal dan sistemik. Faktor lokal yang paling sering menyebabkan mimisan adalah trauma akibat jari, yaitu pada saat membersihkan hidung. Penyebab lokal lainnya adalah deviasi septum nasi (kelainan bentuk sekat hidung), adanya keganasan atau kanker di daerah hidung, dan inhalasi zat iritan yang menyebabkan pembuluh darah pecah. Beberapa penyebab lokal dan sistemik dapat menyebabkan mimisan berulang.

Tabel 1. Penyebab lokal dan sistemik mimisan
Penyebab lokalPenyebab sistemik
1. Trauma jari1. Hemofilia
2. Masuknya benda asing dalam rongga hidung2. Hipertensi
3. Sinusitis kronik3. Leukemia
4. Rhinitis4. Penyakit liver (mis. Sirosis)
5. Keganasan dalam rongga hidung5. Obat-obatan (aspirin, antikoagulan, dan obat antiinflamasi nonsteroid)
6. Polip6. Disfungsi trombosit
7. Inhalasi zat iritan (mis. Asap rokok)7. Trombositopenia (jumlah trombosit berkurang)
8. Deviasi septum 
9. Trauma 
10. Kelainan pembuluh darah atau teleangiektasia 

Trauma akibat jari merupakan penyebab mimisan yang paling sering. Perdarahan yang terjadi biasanya ringan dan hanya melibatkan sekat hidung bagian depan. Kekeringan selaput hidung akibat paparan udara dingin dengan tingkat kelembaban rendah juga dapat menjadi penyebab perdarahan pada area yang sama. Mimisan dapat juga terjadi setelah trauma pada wajah dan kepala. Perdarahan seperti ini biasanya memerlukan evaluasi medis untuk mengetahui apakah terdapat patah tulang hidung atau patah sekat hidung.

Trombosit merupakan jenis sel darah yang berfungsi menyumbat perlukaan pada pembuluh darah sehingga perdarahan tidak terjadi terus-menerus. Keadaan yang menyebabkan jumlah trombosit berkurang (trombositopenia) atau gangguan fungsi trombosit dapat bermanifestasi sebagai mimisanberulang. Berbagai kelainan darah atau keganasan darah dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah akibat jumlah trombosit yang sangat berkurang. Penggunaan kemoterapi dapat juga menyebabkan penurunan produksi trombosit akibat penekanan produksi sel darah di sumsum tulang. Asupan alkohol, penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi non steroid lainnya, dan gagal ginjal dapat mempengaruhi fungsi trombosit, walaupun jumlahnya tetap normal.

Selain trombosit, yang memiliki peran dalam menghentikan perdarahan adalah faktor pembekuan. Kekurangan faktor pembekuan VIII dan IX dalam penyakit hemofilia A dan B dapat menyebabkan mimisanyang tidak terkontrol. Penggunaan obat pengencer darah seperti heparin dapat juga menyebabkanmimisan.
Setiap kasus mimisan berulang sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan keganasan. Pada tahap lanjut, keganasan di daerah hidung dapat menyebabkan gangguan penghidu, rasa hidung tersumbat, dan jika sudah menekan saraf otak dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kelainan neurologis lainnya. Sayangnya, pada tahap awal, keganasan ini dapat tidak menimbulkan gejala kecuali mimisan. Oleh karena itu, pemeriksaan endoskopi nasal dan pemeriksaan radiologis mutlak diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan.

0 komentar: