Sabtu, 21 Januari 2012


Memperbaharui Komitmen Dakwah

sesungguhnya menapaki jalan dakwah merupakan sebuah pilihan berbagai jalan yang terbentang dalam kehidupan kita. Komitmen yang dibangun sejak awal kerap berhadapan dengan relitas yang terbentang di jalan yang sangat panjang ini. realitas interaksi dengan sesama aktivis dakwah dan karakteristik jalan dakwah, serta interaksi dengan obyek dan musuh dakwah adalah sebuah fitrah dalam dakwah, akan tetapi tidak sedikit para aktivis dakwah yang terjerumus ke lembah yang gelap gulita, merasa lelah, jenuh ,malas,futur bahkan perlahan menjauh dan akhirnya menghilang dalam perjuangan dakwah ini.
memang kita tidak bisa pungkiri bahwa interaksi-interaksi tersebut sangat mengisap energi aktivis dakwah, bukan hanya energi fisik, melainkan energi ruhiyah.jika hal ini tidak di antisipasi dengan kekuatan tarbiyah dzatiyah, maka aktivis dakwah dapat mengalami kejenuhan dan kehilangan makna dakwah dalam setiap aktivitas yang dilakukan. karena itu, perlahan-lahan, komitmen yang diikrarkan mengalami degradasi lalu memudar. penurunan ini tampak pada melemahnya komitmen menghadiri liqo pekanan, tidak lagi proaktif dalam kegiatan dakwah, dan enggan menghadiri acara yang diadakan oleh jamaah.
untuk mengantisipasi hal-hal yang lebih buruk lagi, maka perlu adanya peningkatan serta riayyah akan komitmen kita semua terhadap dakwah ini. maka ciri-ciri para aktivis dakwah yang berkomitmen terhadap perjuangan ini adalah:
  1. Aktivis Dakwah yang berpandangan positif
aktivis dakwah adalah ruh yang penuh dengan kegigihan, cita-cita, dan kebangkitan. tugas mereka yang utama adalah memandang kehidupan dengan mata yang jeli dan mata yang tajam. apabila melihat kelesuan, mereka bergegas berusaha meniupkan ruh mereka untuk memberi kekuatan, dan apabila melihat penyelewengan mereka segera berteriak untuk meluruskannya.
2. Aktivis Dakwah yang memiliki kemauan keras
sesungguhnya, iman itu terasa begitu kuat, penuh vitalitas dan senantiasa menggelora dalam jiwa para aktivis dakwah. kita sering menggambarkan keyakinan kita terhadap suatu ideology kepada oranglain, dengan ekspresi yang terkadang membuat percaya bahwa dengan keyakinan itu kita mempu menghancurkan gunung, mengrungi lautan dan melintasi seluruh bahaya yang menantang kita, sampai ideology itu memang bersama kita dan kita menang bersamanya.
3. Aktivis Dakwah yang dermawan
aktivis dakwah bergadang ketika semua orang tidur lelap. mereka gelisah di saat semua orang lengah. lihatlah, seorang dari mereka duduk bekerja, berijtihad dan berpikir keras dikantornya sejak sore hingga larut malam. dalam hari-hari disepanjang bulan ini, ia terus melakukan itu. sampai ketika akhir bulan tiba, ia pun mengumpulkan pendapatnnya untuk kemudian diinfakkannya untuk jamaah dan dakwahnya. ia menjadikan hartannya sebagai sarana mencapai tujuan suci dakwah ini. seakan-akan lisannya yang suci hendak berkata kepada kaumnya yang tidak pernah mengetahui betapa besar pengorbannya, "Tidak ada ganjaran yang kuharapkan dari kalian. Aku hanya mengaharapkan pahala dari Allah swt."
4. Aktivis dakwah yang harus siap berkorban
sedikit sekali orang yang tahu ketika seorang aktivis dakwah keluar dari tempat kerjanya pada hari kamis sore, tiba-tiba sudah berceramah di Manya pada saat Isya. Di hari Jum'at ia menyampaikan khutbah di Manfaluth. Jum'at sorenya bercerah di Asiyuth dan setelah isya pada hari itu juga sudah berdakwah di Sauhaj, baru kemudian pulang. Pagi-pagi buta di keesokan harinya, ternyata ia sudah di tempat kerjaan Kairo, bahkan mendahului karyawan yang lainnya.
5. Aktivis dakwah yang memiliki semangat tinggi
sesungguhnya, umat yang dilingkupi oleh situasi sebagaimana yang ada sekarang ini, yang hendak bangkit untuk suatu kepentingan sebagaimana kepentingan kami yang menghapai tantangn sebagaimana yang kami hadapi, tidak patut bersantai-santai dan hanya berkhayal. sebaliknya, ia harus menyiapkan dirinya untuk memikul beban perjuangan berat di perjalanan yang sangat panjang, untuk menghadapi pertempuran antara al-Haq dan al-Bathil, antaramashlahat dan mafsada, antara pemilik kebenaran dan perampasnya, antra peniti jalan yang lurus dan pengacaunya, antara para da'i yang tulus di satu sisi yang lain. ia harus memahami bahwa perjuangan itu identik dengan kekalahan dan kesulitan. sebaliknya, kata "santai" tidak pernah berdampingan sedikitpun dengan kata "jihad"
6. Aktivis dakwah yang bijaksana
para aktivis dakwah harus bijaksana dalam segala perilakunya, dan memiliki prioritas dalam kegiatannya. ia harus memilih yang paling penting kemudian yang penting. dalam berdakwah, ia harus memfokuskan diri pada aqidah sebelum masalah ibadah, mendahulukan masalah akhlak dan kewajiban sebelum menyampaikan hal-hal yng sunnah. ia juga harus lebih mengutamakan menolak bahaya dari pada menuai kebaikan.
7. Aktivis Dakwah yang menjadi teladan bagi orang lain
para aktivis dakwah sangat memahami bahwa kebutuhan manusia yang paling pokok di zaman kita sekarang iniadalahQudwah Hasanah (Taladan yang Baik). Dengan contoh yang baik, manusia akan percaya dan meyakini fikrah islamiyah yang dibangun di atas amal, bukan kata-kata dan ditegakkan dengan perbuatan bukan ungkapan manis.
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan yang tidak kamu mengerjakan? amat besar kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan" (Qs.As Shaff:2-3)
8. Aktivis Dakwah yang berjiwa sosial
manusia adalah makhluk sosial selalu berhubungan dengan orang lain dan beradaptasi dengan orang di sekitarnya. mereka terpengaruh dan mempengaruhi orang lain. mereka mengambil dari orang lain dan memberikan kepada orang lain. meskipun manusia sekuat tenaga untuk menutup diri dan menjauhkan diri dari orang lain, pasti suatu saat akan mendatanginya dan bergaul dengannya.
orang yang suka menutup diri, berarti ia tidak memiliki jiwa sosial dan barang siapa yang tidak berjiwa sosial, maka ia tidak layak menjadi bagian dari pendukung dakwah ini yang tegak di atas pilar ta'aruf. karena dakwah ini harus disebarkab di tengah-tengah masyarakat dan terbuka untuk sesama manusia. tugas yang demikiamn banyak tidak mungkin diperjuangkan oleh orang yang secarasosial tersisihkan dari masyarakat, orang yang hanya duduk di rumah sambil menuggu orang yang menggerakan dan mendorongnya ke depan. maka mengertilah...
9. Aktivis Dakwah yang mampu mengkordinasikan semua potensi
aktivis dakwah adalah pemimpin. dia adalah orang cerdas, memiliki kelebihan dalam kecerdasannya. dia adalah pribadi yang menolak, menghindari ekslusivitas dan tidak lamban dalm berdakwah. dia adalah sosok yang mampu mengelola kekuatan dan memanfaatkan semua potensi yang ada, baik yang kecil maupun yang besar.
10. Aktivis Dakwah yang selalu mengutamakan kerja
para aktivis dakwah percaya dan meyakini kebenaran persamaan dan matematika, yaitu "Komitmen=kerja"
maka adalah salah satu jika ada yang mengira bahwa aktivis dakwah mengajak manusia untuk bermalas-malasan dan tidak peduli terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. setiap saat, aktivitas dakwah menyerukan bahwa seorang muslim harus menjadi pemimpin dalam segala hal. dia tidak boleh merasa puas jika tidak memimpin, tidak berjihad, dan tidak berada di garis yang paling depan dalam segala kegiatan. terlambat dalam bentuk apa pun adalah bahaya bagi para aktivis dakwah.
"BANGKITLAH WAHAI SAHABATKU... PENGORBANAN KITA SURGA BALASANNYA"

0 komentar: