Selasa, 15 Januari 2013

Adera - Lebih Indah

saat ku tenggelam dalam senduWaktupun enggan untuk berlaluKu berjanji tuk menutup pintu hatikuEntah untuk siapapun itu
Semakin ku lihat masa lalusemakin hatiku tak menentuTetapi satu sinar terangi jiwakuSaat ku melihat senyummu
Reff:Dan kau hadir merubah segalanyaMenjadi lebih indahKau bawa cintaku setinggi angkasaMembuatku merasa sempurnaDan membuatku utuh tuk menjalani hidupBerdua denganmu selama-lamanyaKaulah yang terbaik untukku
Kini ku ingin hentikan waktuBila kau berada di dekatkuBunga cinta bermekaran dalam jiwakuKan ku petik satu untukmu
Repeat Reff
Kaulah yang terbaik untukku
Ku percayakan seluruh hatiku padamuKasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku
Repeat Reff

Selasa, 08 Januari 2013


Cerbung : Mandy dan Landy (8)

     Rifky, Mandy, dan Ghina yang mendengar suara pecahan segera mencari ke sumber suara namun tidak ada siapapun disana. Ghina menaikkan alisnya sebelah seolah mencium sebuah kecurigaan yang mendalam atas pecahan piring tersebut sedangkan Mandy hanya kebingungan melihat pecahan yang berserakan tanpa tahu siapa yang menjatuhkannya, dan tak lama dari itu ia pun mengedikkan bahunya pertanda ia tak perduli. Sementara itu tanpa mereka sadari, Rifky memasang senyum kemenangan atas peristiwa yang baru saja terjadi.Kali ini gue akan balas dendem atas perbuatan lo dulu!..ucap Rifky dalam hatinya.
     Dan di lain tempat, seseorang tengah dalam gejolak emosi yang begitu memuncak. Matanya memerah menandakan semua gejolak emosinya begitu membara hingga sebuah teriakan terdengar.
" Kenapa sih ? Shit! nyari mati tuh anak! " deru sosok itu hingga mendaratkan sebuah punch ke meja yang tepat berada di hadapannya. Rasa sakit di tangannya kini tak sebanding dengan rasa sakit hati yang membara di dalam hatinya.
" Kenapa harus dia ? " tanyanya pada diri sendiri sambil mengusap wajahnya yang terlihat gusar itu. Tak lama kemudian, sebuah pesan mendarat manis di handphone yang mungil namun keluaran terbaru itu.

Pertarungan dimulai! gue gak bakalan lupa dengan semua masa lalu kita!
Kalo emang lo sayang sama dia, temui gue dan dia di taman kota sore ini!
Gue bakalan buat lo nyadar semuanya!

     Sementara itu, di tempat lain Mandy dan Ghina tengah asyik melihat anak-anak ekskul modern dance bergerak lincah di ruang tari yang penuh kaca itu. Saat tengah asyiknya memperhatikan, tiba-tiba terdengar seruan yang membangunkan Mandy dari alam bawah sadarnya.
" Ikut ngedance yook " pinta salah satu anak dance itu kepada Mandy.
" Aku gak bisa ngedance " ujar Mandy tersipu
" Yaudah, nyantai aja gih. Kita disini juga sama kok. Masih dalam tahap belajar. Mau gak ? " pintanya lagi.
" Hm, yaudah deh tapi aku ganti baju dulu ya. Ghin, temenin aku yoook " Mandy menarik tangan Ghina yang tengah asyik berBBMan ria.
" Oke, cepet yaa. " lalu anak itu kembali berkumpul dengan anakdance yang lain.
Selang beberapa menit kemudian, hp sang anak dance itu berbunyi menandakan sebuah pesan instan masuk.

Good job! thanks udah bantu gue!


Sang anak tersenyum simpul lalu mengetik balasan untuk seseorang disana.

Oke, no problem. Udah tugas gue kok!


Dan Mandy pun tak pernah tahu menahu apa yang akan terjadi padanya nanti.

Cerbung : Mandy dan Landy (7)

     " Dia udah sadar ! " samar-samar Mandy mendengar suara yang tak asing baginya. Perlahan-lahan ia pun membuka matanya, semua berwarna merah maroon, nuansa klasik yang sangat ia sukai.
     " Aku dimana ? " tanya Mandy sambil memegang kepalanya yang masih berdenyut-denyut.
     " Kamu di rumah barumu, sayang. " ucap seorang wanita  paruh baya yang tampak welas asih.
     " Bunda mana ? kenapa ada kak Rifky ? rumah baru ? maksud Ibu ? " berondongan pertanyaan Mandy yang penasaran akan semua ini.
     " Kamu Ibu pilih untuk jadi anaknya Ibu. Ibu sudah lama menginginkan anak perempuan. " lirih sang Ibu.
Mandy yang punya perasaan begitu sensitif akhirnya tersentuh juga dengan melihat wajah sang Ibu namun ia tak dapat meredam rasa yang aneh di dadanya ketika ia harus menjadi saudara salah satu " penguasa " di sekolahnya sendiri.
     " Ma, Rifky keluar dulu ya. " ujar Rifky ketika melihat handphonenya berdering.
Dan semua pun seperti mimpi bagi Mandy !
     Keesokan harinya ketika memasuki gerbang sekolah, para siswa dan siswi seolah menunjukkan ekspresi yang sama ketika melihat langkah Rifky dan Mandy sejajar. Dengan perasaan yang begitu canggung, Mandy menundukkan wajahnya yang kini telah terbalut semua yang serba baru. Rambutnya yang kini biasanya diikat, kini diurai. Matanya yang dulu terbingkai kacamata, kini tidak ada. Matanya berwarna hitam pekat sekarang, ditutupi oleh softlens. Semua begitu terheran-heran melihat perubahan Mandy yang begitu drastis padahal ia adalah anak baru di sekolah itu.
     Namun saat mereka tengah asyiknya memperhatikan Mandy dan Rifky, Rifky merubah haluannya menuju lantai 2 sedangkan Mandy masih terus saja berjalan menuju ke kelasnya. " Mandy ? " tegur seseorang yang perlahan mendekat untuk memastikan. Mandy yang merasa dipanggil akhirnya mendongakkan kepala dan melihat bahwa Ghina tengah berdiri di hadapannya seolah tak percaya dengan perubahan drastis sahabatnya itu.
     " Kok bisa ? " alis Ghina berkerut pertanda ia meminta sebuah jawaban yang pasti dari mulut Mandy.
     " Jangan cerita disini, gimana kalo di kantin ? " perlahan gaya bahasa Mandy pun berubah.
     " Oke ! " Ghina menyetuji usulan sahabatnya itu lalu mereka pun pergi menuju kantin.
     Sesaatnya di kantin, mereka pun duduk dan memesan minuman favorit masing-masing. Beberapa menit mereka terdiam membisu seolah tak ada yang ingin membuka pembicaraan namun akhirnya Mandy mengambil inisiatif membuka pembicaraan itu terlebih dahulu. Semuanya Mandy ceritakan dengan sangat sempurna, tak ada satupun yang tertinggal hingga Ghina yang mendengarkan pun hanya bisa tertegun seolah ia tersambar petir yang sagat hebat di kepalanya pagi ini. Saat Mandy menyelesaikan ceritanya, tak lama kemudian Rifky menghampiri dengan mesranya hingga tiba-tiba praaanggg...
     " Bangsaaaatttt !!! " desis seseorang yang begitu emosi melihat kejadian itu.

Cerbung : Mandy dan Landy (6)

     Suasana jalanan sore itu mulai menunjukkan adanya tanda-tanda kemacetan namun dengan lincahnya Ghina mengendarai mobil jazznya menuju tempat dimana ia akan bertemu Landy. Sesaat kemudian, mobilnya terhenti di pelataran parkiran yang lumayan luas. Dimatikannya mesin mobil lalu ia keluar dan mengunci mobil. Dalam lari-lari kecil, ia mulai mendekati cafe itu kemudian membuka pintunya. Ghina menoleh ke arah kanan dan kirinya mencari sosok Landy disitu namun hasilnya nihil !

Kak, dimana ? udah di cafe nih !




sender : +628137943xxxx




Alunan lagu Ada Band - Setengah Hati terlantun indah di handphone Landy. Sebuah pesan singkat masuk ke handphonenya. Ternyata itu dari Ghina.


Di lantai atas ! tempat khusus ! bilang aja ke pelayannya anterin ke tempat Tuan Landy !




sender : +628538201xxxx




hah ? Tuan Landy ? jangan-jangan kak Landy pemilik nih cafe ! hm, gak salah sih sebenernya toh ayahnya anggota dubes terus ibunya desainer ternama... pikir Ghina dalam hati.

" Permisi, nona. Mencari siapa ya ? " tanya pelayan itu ramah.
" Saya mencari Arlandy Marks Agustave. Dia ada ? " tanya Ghina balik.
" Oh Tuan Landy. Mari saya antarkan. " ajak pelayan itu. Kemudian Ghina pun mengekor dari belakang menuju lantai atas.
     Sesampainya di depan ruangan dimana Landy berada, sang pelayan membuka pintu lalu mempersilahkan Ghina masuk ke dalam ruangan. Ghina sempat takjub melihat desain interior di ruangan itu. Nuansa klasik namun romantis sangat terasa di ruangan itu.
" Wow ! " Ghina begitu takjub melihat desain ruangan itu.
" Kaget ? " tanya Landy dari belakang.
" Kakak ? " Ghina salah tingkah melihat penampilan Landy yang beda dari biasanya.
" Hahaha sorry ya, tadi rencananya mau nyuruh Mandy kesini cuma gak tau no handphone dia. " jelas Landy.
" Oh jadi ceritanya mau ngajak Mandy ngedate nih ? cieee... "
" Iya, dan gue punya kejutan buat lo ! " tunjuk Landy ke arah belakang Ghina. Seketika Ghina menganga melihat penampilan Erick yang berubah dari biasanya.
" Erick ! INI SERIUSAN ERICK ! CAKEP BANGET LO ! " ceplos Ghina.
" Mau ke salon dulu nggak lo ? sekalian jemput Mandy. " Erick mengedip genit ke arah Ghina.
" Lo sakit mata ya ? " kejahilan Ghina mulai datang.
" Lo tuh ya, bisa nggak sih akur sama gue ? bentarrrrr aja.. " nada Erick mulai terdengar lemah.
" Nggak ! weks ! " Ghina memeletkan lidahnya seolah tak perduli dengan wajah Ercik yang cemberut sekarang.
" Udah deh, jadian aja ! " Landy memecah suasana yang tercipta. " Tapi minta ijin dulu ama Vidar ! " sambung Landy.
" OGAH ! " jawab mereka bersamaan.
     Di panti asuhan, Mandy tengah bersiap-siap menyambut kedatangan tamu yang akan menjadi orang tua baru salah satu anak panti. Anak-anak yang ada disitu pun tengah bersiap-siap menyambut calon keluarga baru mereka dan masing-masing berharap semoga merekalah yang dipilih.
" Mereka datang ! " teriak salah satu anak lelaki disitu.
Seketika Mandy keluar menuju teras namun ia terkejut ketika melihat keluarga yang menuju ke rumah panti itu karena ia kenal dengan jelas siapa diantara mereka itu.
" Kak Rifky ! " desisnya kemudian lalu ia terhuyung dan jatuh pingsan.

Cerbung : Mandy dan Landy (5)

     " Jadi, dia anak panti asuhan ? " pikir cowok di dalam mobil everest hitam itu sambil menghisap sebatang rokok. Seketika, cowok itu segera mengambil handphonenya lalu mencari nama seseorang di daftar kontak itu kemudian menekan tombol hijau yang ada di telepon.
" Halo. " sahut seseorang disana.
" Lo mau duit gak ? bantuin gue nyelidikin seseorang. Ntar gue kirimin foto sama alamatnya lewat e-mail ! "
" Emang siapa, bro ? " tanya orang itu di telepon.
" Ada deh, ntar duitnya gue transfer ke rekening lo ! uang muka dulu, kalau kerjaan lo bagus, baru gue bayar sisanya ! deal ? " cowok di everest hitam itu mulai membuat kesepakatan.
oke, deal ! kerjaan pasti beres sama gue ! tenang aje ! " orang di telepon itu meyakinkan.
" gue tunggu ! " dan percakapan itu terputus. Cowok itu menjalankan lagi mobilnya menuju rumahnya.
     Sementara itu di tempat lain, gadis yang memasuki panti asuhan tadi tampak melamun memikirkan sesuatu sambil tersenyum-senyum sendiri.
" Kak ? " sapa gadis kecil berkuncir yang bingung melihat kakaknya tersenyum sendiri.
" eh iya, kenapa Adele ? " lamunan gadis itu buyar oleh sapaan gadis kecil bernama Adele itu.
" kakak Mandy kenapa ? kok senyum-senyum sendiri ? kak Mandy sakit ya ? ntar Adele panggilin bunda ya. " cerocos Adele panjang lebar.
" kak Mandy gak apa-apa kok sayang. " digosoknya kepala Adele dengan lembut.
" oh yaudah deh, kakak mau main ? " ajak Adele akhirnya.
" gak sayang, kakak mau bantuin bunda. Sebentar lagi salah satu dari kalian nanti dapat keluarga baru. " ucap Mandy seolah menyayangkan hal itu terjadi.
" berarti nanti ada yang pisah ya sama kita ? semoga aja bukan Adele ya kak. Adele gak mau pisah sama kak Mandy. " Adele mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan menangis.
" udah ah, jangan nangis ya Adele. Kalau pun memang Adele yang diadopsi, kan Adele bisa main-main kesini. " Mandy meyakinkan gadis kecil yang mulai murung itu.
" hm, tapi kak... " bantah Adele.
" udah ah, jangan sedih. " dihapusnya air mata Adele kemudian diciumnya pipi Adele. " Adele main gih sana, udah ditungguin yang lain tuh. "
Adele tersenyum, " Adele sayang kak Mandy. "
" Kakak juga sayang Adele. "
Lalu, Adele pun berlari mendekati anak-anak panti asuhan yang lainnya. Tanpa sadar Mandy menitikkan air mata melihat kebahagiaan terpancar jelas di wajah adik-adiknya itu. " Kakak terlalu sayang kalian " desisnya sambil mengusap air mata.
     Waktu telah menunjukkan pukul 4 sore. Ghina tengah asyik mendengarkan musik, dan membuka akun facebooknya. Ia sempat begitu disibukkan dengan kegiatannya sampai kesibukannya terhenti akibat dering nada pesan di handphonenya.

Ghin, lo ada kerjaan gak ? temenin gue dong ! ada yang mau gue tanyain sama lo !




sender : +628538201xxxx






Ini siapa ya ?




Sender : +628137943xxxx






Landy !




Sender : +628538201xxxx




     " tumben kak Landy sms gue ? " tanya Ghina bingung ketika melihat sms itu. Dibacanya baik-baik sms itu lagi dan benar ! itu memang pesan singkat dari Landy ! " ada apa ya ? hm... "

Bisa kak ! tp dimana ?




sender : +628137943xxxx




Di cafe & resto deket sekolahan kita. Tempat biasa kami nongkrong. Cuma ada gue sendirian nih ! gue sekalian mau ngomong masalah temen lo.




sender :  +628538201xxxx






Oke, kak. Wait ya !




sender : +628137943xxxx




Ghina pun bergegas menutup laptopnya, berpakaian lalu menuruni tangga kemudian berlari menuju mobil jazz biru yang terpakir di depan rumah. Dalam hitungan menit, Ghina pun telah meninggalkan rumah menuju tempat yang telah mereka tentukan.

Cerbung : Mandy dan Landy (4)

     Jam pelajaran tengah berlangsung, suasana sekolah tampak sepi pada saat jam pelajaran itu. Di kelas 10 plus A, kelas khusus untuk anak-anak pintar dan hanya 20 orang saja di dalam sana, tampak begitu lengang dalam situasi pelajaran yang penuh konsentrasi tinggi. Namun tiba-tiba saja pintu kelas diketuk pelan, sontak seisi kelas menoleh ke sumber suara.
" Ya, masuk ! " titah sang guru dari dalam ruangan.
Dan krieettt... pintu terbuka. Cukup mencengangkan melihat siapa yang memasuki kelas, Erick dan Landy ! 2 orang yang terkenal tidak pernah mematuhi aturan sekolah.
" Permisi, pak. Kami mau memanggil Ghina dan Mandy. " ucap Erick sopan tanpa aksen Inggrisnya. Erick memang blasteran Jerman - Indonesia namun ia tidak cukup fasih mengucapkan bahasa Indonesia dibandingkan Landy.
" Ada urusan apa kalian dengan murid saya ? " tanya guru itu galak.
" Kami mau memberikan botol air mineral ini dengan mereka, Pak. " ceplos Landy tanpa ada rasa takut pada guru itu. Semua mata yang menyaksikan itu dibuat terbingung akan perlakuan kedua senior " penguasa " sekolah mereka terkecuali Ghina dan Mandy yang hanya bisa misuh-misuh dibuatnya.
" Yasudah, berikan saja kepada saya ! Nanti saya berikan kepada mereka ! " perintah Pak guru itu.
" Wah, nggak bisa dong, Pak  ! ini harus disampaikan langsung tanpa perantara, Pak ! " bantah Landy langsung.
Pak guru yang melihat tingkah siswa yang paling " bermasalah " di sekolah itu, dengan geram memanggil Mandy dan Ghina.
" Amanda Queenera ! Ghina Alamanda Ikhsan Putri ! "
" Saya, Pak. " jawab mereka hampir bersamaan.
" Cepat selesaikan urusan kalian ! dan segera kembali ke kelas ! " bentak guru itu. Dengan refleks, mereka segera berdiri menuju pintu kelas dan menarik keluar kedua senior mereka itu.
Are you crazy ? How dare you do it ! " ucap Ghina kesal pada mereka berdua.
No, we are normal ! and this is your drinks ! " balas Erick santai.
" Ghin, udah yook, masuk ke kelas. Ntar dimarahin. " bujuk Mandy halus.
Calm down ! Kita cuma mau ngasih ini kok. Udah ini mau ke kelas. " Landy pun angkat bicara dengan santainya sambil menatap Mandy lembut.
Mandy yang dipandangi begitu oleh Landy sontak salah tingkah dan memalingkan wajah ke tempat lain.
" Yaudah, gue ama Mandy mau balik ke kelas dulu ! Yook, Man ! " sambil menarik tangan Mandy. Namun tiba-tiba Ghina berbalik, "arigatou untuk air mineralnya. " kemudian mereka pun meninggalkan Erick dan Landy menuju ke kelas mereka.
" Cewek itu rumit ! " ucap Erick dan Landy hampir bersamaan.
     Bel tanda berakhirnya pelajaran pada hari itu pun berdering dengan lincahnya. Suasana sekolah mulai terasa ramai dengan keriuhan para siswa yang bercengkrama satu sama lain. Namun saat yang lain tengah asyik bercengkrama di koridor, Mandy dan Ghina sibuk bercengkrama di dalam kelas. Tiba-tiba saja saat mereka sedang asyiknya bercengkrama, 4 sosok cowok telah berjejer berdiri di pintu. Landy, Vidar, Erick, dan seorang cowok berpenampilan ala kapten basket.
" Kalian ngapain kesini ? dan tumben ada Rifky ? " ucap Ghina terkejut.
" Emang kenapa kalo ada gue ? " tanya cowok yang berpenampilan ala kapten tim basket itu yang ternyata bernama Rifky.
" Ghin, lo bareng kita ya baliknya. " ajak Vidar kemudian.
" naek apa, kak ? lo kan bawa motor hari ini ! terus Mandy gimana ? " cerocos Ghina.
" aku bisa pulang sendiri kok, lagian rumah aku gak jauh dari sini. " kilah Mandy dengan cepat.
" Lo sama Erick dan Rifky aja. " Vidar menjelaskan.
what ? oh God ! gue boncengan ama kakak aja deh ! " Ghina mengeluh akhirnya.
" idih, siapa yang mau sama lo ! " balas Rifky.
" apa-apan sih kalian ? kita udah SMA woi ! bukan anak TK lagi ! " bentak Landy.
" Man, lo mau balik bareng gue ? " tanya Landy to the point.
" gak usah, kak. Bisa pulang sendiri kok akunya. Permisi. " Lalu Mandy berlari meninggalkan mereka semua dalam keheningan.
    Panas terik matahari menyengat begitu saja, menusuk pori-pori kulit yang tipis. Langkah kaki yang tertatih-tatih itu seolah menunjukkan bahwa ia sedang sangat lemah. Tanpa sadar, ia telah diikuti oleh mobil everest hitam yang sejak tadi berada di belakangnya. Mengikuti dengan pelan agar sosok yang diikuti itu tidak curiga. Dan tiba-tiba sosok itu berhenti di depan rumah yang begitu asri, perlahan ia membuka pintu pagar dimana di halaman sedang ada anak-anak yang tengah bermain disitu kemudian mereka sontak menyapa dengan bahagianya kepada sosok itu. Begitu ceria mereka semua yang ada disitu tanpa beban sedikit pun. Kemudian, sosok itu seperti mengisyaratkan semua anak-anak itu untuk masuk ke dalam rumah yang begitu asri itu. Seketika halaman rumah itu lengang, dan mobil everest hitam itu mulai terbuka kacanya. Sosok cowok bertampang keren melihat ke arah rumah itu.
" Panti Asuhan Kasih Bunda " desisnya kemudian. Lalu sosok cowok itu kembali menutup kaca mobil everest hitamnya kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu.

Cerbung : Mandy dan Landy (3)

     Sesaat jajaran langkah kaki Mandy tak mampu dikejar oleh Landy namun beberapa menit kemudian akhirnya jajaran langkah kaki Mandy yang berlari akhirnya terkejar juga oleh Landy. Sempat terengah-engah Landy menjajari langkah kaki gadis itu.
" woi, cepet amat sih ! " teriak Landy menyerah setelah ia tak mampu menjajari langkah kaki Mandy.
Dengan sekali decitan akhirnya Mandy pun berhenti.
" mau kakak itu apa sih kak ? " tanya Mandy seraya menoleh ke belakang.
Perlahan Landy mendekati Mandy yang telah sembab wajahnya. Landy yang tak pernah tersenyum tiba-tiba tersenyum sangat tulus ke arah Mandy.
" udah gih, jangan nangis. Jelek tau ! " hiburnya.
Mandy tersenyum balik ke arah Landy dan kemudian berkata, " Maaf Mandy udah buat baju kakak kotor "
no problem " ucapnya tersenyum tulus. Mandy sempat terpana melihat senyuman yang dipancarkan oleh Landy. Begitu kharismatik, pikirnya dalam hati. Namun lamunan akan senyuman maut sang penguasa sekolah segera tersadarkan akibat teriakan nyaring dari Ghina.
" Ghina udah mau kesini, duluan ya " ucap Landy lembut. Kemudian Landy pun berlari meninggalkan Mandy yang masih terpana.
     Saat sedang asyiknya terpana mengikuti tubuh Landy yang kemudian hilang ditelan koridor, Ghina menepuk bahu sahabat barunya itu.
" ngelamunin apa hayo ? " godanya pada Mandy.
" eh, eh.. gak ada kok ! " kilah Mandy cepat.
" yaudah, buruan gih ke kelas, udah mau bel nih. Ntar kita ketinggalan lagi pelajaran kimia ! " ajak Ghina kemudian.
" tapi aku mau ke kantin dulu, Ghin ! " bujuk Mandy akhirnya.
" hm... " gumam Ghina dan seketika ia mendengar langkah kaki seolah mengejar. Ternyata Erick yang mendekati mereka. Dengan senyum manis --- yang Ghina paksakan --- akhirnya ia mendekati Erick yang masih letih karena aksi kejar-kejaran tadi.
" Kak Erick, lo baek gak sama gue ? " tanya Ghina basa-basi.
" gak usah pake basa-basi ! I know that you wanna something from me, right ? what's that ? don't be a bad girl ! " ucap Erick masih dalam aksen Inggris yang kali ini dicampur bahasa Indonesia.
" Mandy haus tuh ! Lo mau kan beliin kita minuman ? please... " nada memelas  penuh harapan keluar dari mulut Ghina yang manis itu.
okay, where's the money ? " senyum jahil terkulum di bibir Erick.
are you kidding ? oh my God, Erick Winata Paul Santo doesn't have money !!! how pity you are, bro ! " tawa Ghina mulai meledak.
" oh shit ! I'm just kidding anymore ! I'll back later, and you will get two bottles of mineral water from canteen ! " kemudian Erick meninggalkan Ghina yang masih tersenyum geli melihat tingkah teman kakaknya itu.

Cerbung : Mandy dan Landy (2)

     Siang itu, panas menyengat dengan sangat hebat. Semua yang tengah berada di bawah naungan pohon pun tak dapat menutupi gerahnya hari saat itu termasuk Mandy yang tengah duduk dibawah naungan pohon bersama Ghina.
     " Panas banget sih hari ini ! " gerutu Ghina sambil berkipas dengan tangannya.
     " Namanya aja cuaca, Ghin. Siapa yang tau pasti kan ? " ceplos Mandy masih dalam keluguannyal.
     " Aduh tapi gak gini juga kali, Man ! kalo bik Imah lagi nyuci pakaian pasti langsung kering ! "
     " Yaudah, mendingan kita pergi ke kantin beli minuman dingin untuk ngelegain gerah, em, sekalian juga sih aku mau muterin sekolah ini. Kamu kan enak punya kakak disini, siapa tuh namanya ? "
     " Vidar, tepatnya Alvidar David Ikhsan. " jelas Ghina kemudian.
     " Namanya bagus ya ! " puji Mandy.
     " Jadi gak nih ke kantin ? " Ghina memastikan kembali kepada Mandy.
     " eh iya, jadi. Yook " ajak Mandy kemudian. Lalu mereka pun beranjak pergi menuju ke kantin.
     Saat ditengah perjalanan menuju ke kantin, tiba-tiba saat mereka di koridor mengarah ke kantin brukkk... lagi-lagi Mandy menabrak seseorang dan ternyata lagi-lagi yang ditabrak adalah " penguasa " sekolahnya, Landy ! namun kali ini Landy tengah membawa sebotol kaleng minuman bersoda dan semua isinya seketika tumpah ke seragam putih-bersihnya.
     " Sialan ! baju gue basah kan akhirnya ! " kesal Landy akhirnya.
     " Aduh, maaf kak Landy ! " ucap Mandy tergagap sambil mengeluarkan sapu tangan dari kantong bajunya.
     " Makanya kalo jalan hati-hati dong ! " cowok berperawakan indo yang berada disebelah Landy angkat bicara.
     " Aduh maaf banget ya kak Erick. It's an accident !  " ucap Ghina seakan membela Mandy.
     " Okay, no problem but him ? how about him ? his uniform is bad now ! and you know that he is Landy, Ghin ! oh God, what the girls say if they know this ? " gerutu cowok indo yang bernama Erick itu.
      Sementara Ghina dan Erick sibuk berdebat karena memang mereka dari sebelum masuk SMA Tunas Harapan terkenal tidak akur satu sama lain, Mandy sibuk meminta maaf kepada Landy. Dan kali ini sayangnya Diva, sosok paling populer di SMA Tunas Harapan yang notabene adalah pemuja Landy datang menghampiri.
      " Hey, what's going on ? " tanya Diva pada mereka terutama melihat sosok pujaannya yaitu Landy berada disitu. Sepintas Mandy menilik dari atas sampai bawah penampilan Diva. Sempurna ! itulah satu kata yang hanya mampu ia keluarkan dari pikirannya. Diva begitu cantik dengan rambut berwarna pirang asli, tinggi,putih dan satu hal yang menarik perhatian Mandy adalah bola matanya yang berwarna coklat kayu. Sungguh makhluk yang seperti bidadari !
       " Hello, girl ! Who are you ? are you dreaming with me ? haha " tanya Diva yang menyadarkan lamunan Mandy. Sontak Mandy pun menggeleng keras dan mengatakan bahwa ia tak sengaja menumpahkan minuman kaleng bersoda di seragam pujaan Diva itu. Diva yang mendengar itu akhirnya otomatis geram dan mengomeli Mandy yang ketakutan. Hingga tiba-tiba karena saking tidak kuat menahan omelan Diva, Mandy berlari sambil menangis meninggalkan mereka semua yang berada disitu. Ghina yang melihat Mandy langsung refleks mengejar Mandy. Setelah mereka hilang ditelan koridor sekolah, Landy pun angkat bicara, " KETERLALUAN LO ! " dan menyusul Mandy serta Ghina. Erick yang tak pernah melihat Landy membentak seseorang hanya bisa tertegun namun akhirnya tersadar dan berlari menyusul mereka bertiga.

Cerbung : Mandy dan Landy ( 1 )

Landy masih ingat jelas dalam benaknya semua kenangan itu. Semua hal-hal sederhana yang tak mungkin ada lagi kini. Dimana ia masih bersanding manis disebelah gadis itu, memberikan senyuman terbaiknya, dan mengucapkan hal-hal kecil yang dapat membuat kami berdua tertawa riang. Rambut panjangnya, senyum manisnya, suara lembutnya lalu tatapan hangatnya yang mampu meluluhkan amarah Landy ketika ia benar-benar habis kesabaran. Namun semua itu kini tinggal kenangan. Dia pergi meninggalkan Landy untuk selama-lamanya. Dia telah tenang disisi-Nya, di tempat yang takkan mampu lagi Landy gapai. Dan kini Landy harus menjalani hari-harinya yang berbeda bahkan sangat berbeda sekarang. Meski hatinya begitu berat merelakan pujaan hatinya itu, ia harus bisa tanpanya kini ! Perlahan ia menaruh bingkai foto yang terpampang wajah bahagianya dengannya dulu kemudian beranjak dari kamar. Mengambil kunci mobil lalu pergi.
     Pagi itu di jalanan. Landy membawa mobilnya, menelusuri jalanan menuju sekolah. Tampak hiruk-pikuk mulai mewarnai jalanan. Memang ini adalah hal biasa yang selalu ia lihat ketika matahari mulai menampakkan seberkas sinarnya untuk menerangi dunia ini tapi Landy tak perduli akan semua itu, yang Landy tahu kini adalah ia harus ke sekolah, dan menemui teman-teman lalu mewarnai sekolah dengan tingkah kami.
" Pagi, bro ! " sapa cowok tinggi berambut keriting itu ketika Landy membuka pintu mobilku.
" Hm... " gumam Landy seakan mengatakan " selamat pagi " juga kepadanya.
" Mana Rifky ama Erick ? " lanjut Landy setelah melihat keadaan sekitar.
" Belom dateng, Land, palingan bentar lagi deh ! " sambil melihat jam tangan kelas atas yang ada di tangannya.
" Oh. Cabut yok, Dar ! " ajaknya pada cowok berambut keriting yang bernama Vidar itu.
" yakin lo mau cabut ? hari ini anak-anak baru kelas sepuluh udah pake seragam es-em-a loh ! sape tau ada yang mau lo  gebet nih ! secara seorang Landy gitu, cowok paling kece di SMA Tunas Harapan pasti bisa dapetin yang lebih dari Diva ! "
" apaan sih lo ? udah gih, buruan telepon Rifky ama Erick ! gue udah gerah di sekolahan mulu ! " kesalnya kemudian.
" woles, bro ! bentar ya " kemudian Vidar pun menelepon sesuai dengan perintahnya.
" bentar lagi mereka sampe, Land. Kita disuruh nunggu di tempat biasa " ucapnya kemudian.
" hm, oke ! buruan gih ! " jawab Landy singkat pada Vidar kemudian pergi meninggalkan pelataran parkiran yang ada disitu.
Saat mereka tengah berjalan santai, tiba-tiba brukk... sebuah hantaman kecil mengenai tepat di tubuh Landy. Nampak seorang cewek beraksesoris serba putih seperti tergesa-gesa.
" Punya mata gak lo ? " tanya Landy kasar pada cewek itu.
" Maaf kak, saya gak sengaja " terdengar nada menyesal diantara kata-kata itu.
" Siapa nama lo ? " selidik Landy ketika melihat seragam cewek itu. " Oh Amanda Queenera. Kelas satu ya ? " desis Landy kemudian sambil melihat nama yang tertera di seragam putih milik gadis itu.
" i..ya.. kak..." nada gugup mulai mewarnai gadis bernama Amanda itu. Namun tiba-tiba seseorang nampak dari kejauhan berlari kecil menghampiri mereka.
" kak Landy, kak Vidar, maafin Mandy ya, kak. " sapa orang itu padaku dan Vidar.
" temen lo, Ghin ? " Vidar mulai angkat bicara. Dan seketika gadis yang bernama Ghina itupun mengangguk mantap.
" kamu kenal sama mereka, Ghin ? " kepolosan masih terasa di wajah bernama Mandy itu.
" iya, Dy. Ini kak Landy, " penguasa" sekolah kita. Terus yang ini kakak aku, namanya kak Vidar. Mereka kelas 12 disini, Dy. Tepatnya 12 IPA 4. Sebenernya ada lagi temen mereka, namanya kak Rifky dan kak Erick. Mereka cowok-cowok keren di sekolah ini, Dy. " ucap Ghina panjang lebar kepada Mandy. Mandy yang mendengar itu hanya bisa mengangguk pasrah saja. Disinilah semua cerita itu bermula !

Bersama Dia yang Telah Pergi


kata tak lagi terucap
detik tak lagi bergerak
hanya aku dan bayangan
menemani sisa batas waktu
ketika kita tak lagi bercinta
datanglah kisah massa biru
menepi dalam terpaan hampa
menyaksikan diri hilang perlahan
inilah aku tanpamu
tanpa pengendali diri
tinggal sisa sisa emosi
terkubur dalam kesombongan diri
haruskah aku hanya begini
diam dalam kuburan hati
ingatkah aku akan cinta
bersama dia yang telah pergi

Untaian Kata Kehidupan part. 1

Pernah di suatu hari seseorang bertanya padaku mengenai masa lalu, dia begitu terpuruk akan satu masa lalunya yang membuatnya merasa dihantui hingga sekarang.
A : Vin, kalo suatu hari kamu nemuin mesin waktu, apa hal yang ingin kamu perbaiki di masa lalu itu ?
B : Mesin waktu ? untuk apa ? biarlah semua yang terjadi menjadi untaian kisah kehidupan kita. Petik saja hikmah yang ada dan jangan lakukan hal yang sama untuk kedua kalinya. Kalo kamu sampe ngelakuin hal yang sama untuk kedua kalinya, itu sama saja kamu seperti keledai ! kamu tau keledai kan tentunya ?
A : Hm, aku tau. Tapi kok bisa kamu ngomong kayak itu ?
B : ( tertawa ) Aku memang baru berusia 15 tahun, bertingkah seperti anak kecil di depan banyak orang, membuat orang kesal bahkan benci akan semua tingkahku tapi itu semata-mata untuk melihat siapa saja orang yang tulus menjalin pertemanan denganku. Jika mereka tulus, aku akan tunjukkan sisi terbaikku, salah satunya bersikap dewasa.
A : Kenapa kamu nunjukkin kejelekan kamu di depan banyak orang ?
B : Aku bukan seorang yang munafik. Aku tunjukkan inilah diriku, lagian kalo kita nunjukkin sesuatu yang bagus dari diri kita apalagi itu berupa materi, aku yakin deh kalo gak bakalan lama berteman sama orang.
A : Iya juga ya. Makasih ya.
B : Kembali kasih juga :)

Mengenang bersama Dirimu


Kenapaku harus mengenangmu
Hanya karena aku pernah mencintaimu
Itu sebenarnya tak terkisah, hanya harapan untuk meraihnya
Sejauhnya waktu aku hanya bisa menerima dirimu
Adakah tulusnya cinta, hanya karena cinta itu tak terjawab
Atau mungkin karena rasa yang hanya dibiarkan tanpa sebab
Dan kini sebenarnya sudah terjawab, dan dengan segala penyebabnya
Karena cinta itu telah temukan satu jalinan kasih bersama
Dan siap arungi dengan bahtera dan cinta
Dengan cinta pulalah, aku hanya mengenangnya
Bukanlah hanya untuk sekedar mengingat
Pada cintaku yang tak pernah tertambat
Bukankah kenangan adalah cinta dan tetap terus terjaga
Karenanya aku bisa rasakan pilu dan birunya cinta
Kepadamu, harapku hanya doa dan restu langit ada padamu, semoga bahagia
Cintaku hanya sebatas untuk mengenangmu, selamanya
Semoga tak dapat melupakan dirimu, maafkan aku
sekilas wajahmu yang ku tahu
Tak tahu aku harus berkata apa
Tentang cinta dan hidup, semua telah sirna
Yang lalu hanyalah sisa, namun penuh makna
Yang lalu jugalah, akan kusimpan dalam semua rasa
Walaupun jawaban semuanya telah kudapati
Tapi mengapa semua ini terjadi pada diriku kini
Waktu yang terlewatkan, ada saat yang terabaikan
Dan umpatkan semuanya dalam kepalsuan
Hidup tak sebatas apa yang hendak dipegang
Namun sisa sisa yang lalu tentangmu, akan terus terkenang
Hanya nafas mendesah angin debu tak bisa dikejar
Bukankah setiap kisah kehidupan adalah lembaran yang telah tergambar
Tak tahu aku, hanya sisa waktu yang kupunya
Dan mungkin akan menambah suatu cerita
Mungkin pula ada yang duka dan suka mengiringi
Tak tahu aku, mungkin hanya sekilas asa cinta tapi begitu berarti pada diriku sampai nanti.

Pesan Hati

Disaat kamu ingin melepaskan dia, ingatlah ketika kamu ingin mendapatkannya
Disaat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah ketika pertama kali kamu jatuh cinta padanya
Disaat kamu mulai bosan padanya, ingatlah slalu saat-saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya, ingatlah ketika dia slalu setia padamu mendapingimu hingga sekarang
Disaat kamu ingin membohonginya,ingatlah ketika dia slalu mencoba jujur dan terbuka padamu
Maka kamu akan merasakan arti hadirnya dia di hidupmu
Janganlah sampai membuatnya pergi menjauh dari hidupmu
Karena jika ia sudah tak berada disisimu lagi
Maka kamu akan menyesal karena telah menyia-nyiakan dia yang begitu berarti di hidupmu...

Pepatah #4

Kesempurnaan itu hadir dari adanya kekurangan yang menjadi satu kesatuan yang utuh dan menjadikanmu seorang bintang yang paling terang di jagat raya

Pepatah #3

Jangan belajar melupakannya tapi belajarlah untuk melalui hari-hari tanpanya karena melupakannya takkan bisa membuatmu yakin bahwa dia tak berada disampingmu lagi..

Senin, 07 Januari 2013


Never Say Never - Justin Bieber ft. Jaden Smith

Never say never (never never never)
Pick it up, pick, pick, pick it up
Pick it up, pick, pick, pick it up
Pick it up, pick, pick, pick it up
Pick it up, pick, pick, pick it up

You see I never thought that I could walk through fire
I never thought that I could take a burn
I never had the strength to take it higher
Until I reached the point of no return

And there's just no turnin back
When your heart's under attack
Gonna give everything I have
It's my destiny

I will never say never (I will fight)
I will fight till forever (make it right)
Whenever you knock me down
I will not stay on the ground
Pick it up, pick it up
Pick it up, pick it up (up up up...)
And never say never (ne-never say never x3)

I never thought that I could feel this power
I never thought that I could feel this free
I'm strong enough to climb the highest tower
And I'm fast enough to run across the sea

Cuz there's just no turnin back
When your heart's under attack
Gonna give everything I have
Cuz this is my destiny

I will never say never (I will fight)
I will fight till forever (make it right)
Whenever you knock me down
I will not stay on the ground
Pick it up, pick it up
Pick it up, pick it up (up up up...)
And never say never

Here we go
Guess who
J Smith and JB
uh huh
I got you lil' bro
I can handle him
Hold up, I, I can handle him
Now he's bigger than me, taller than me
And he's older than me, and stronger than me
And his arms are little bit longer than me
But it ain't on a JB song with me
I be tryna chill
They be tryna side with the thrill
No pun intended was raised by the power of will
Like Luke with the force if push comes to shove
Like Kobe with the fourth, ice water with blood (Let's go!)
I gotta be the best
And yes we're the flyest
Like David and Goliath
I conquered the giant
So now I got the world in my hand
I was born from two stars
So the moon's where I land

Yeah
I will never say never (I will fight)
I will fight till forever (make it right)
Whenever you knock me down
I will not stay on the ground
Pick it up, pick it up
Pick it up, pick it up (up up up...)
And never say never

Never say never

I will never say never (never say never)
I will fight till forever (make it right)
Whenever you knock me down
I will not stay on the ground
Pick it up, pick it up
Pick it up, pick it up (up up up...)
And never say never (ne-never say never, never say it x3)
And never say never (ne-never say never x3)
And never say never






Cinta Masih Bisa Tersenyum - Ada Band

bila jiwaku kini berduka apa obatnya
adakah penawar untuk hati yang terluka
bagai melayang di kehampaan kosong jadinya
ruang rindu berubah menjadi tak bernyawa

reff:
cinta masih bisa tersenyum padaku
walau kau telah menyakitiku
tinggalkan semua begitu saja
hilang ditelan sang bumi
mampukah diriku menghadapi hari esok
yang penuh dengan hangat cahaya sinar matahari
isak tangis bukanlah menjadi milik diriku
akan ku gapai segala harapan yang tertunda
repeat reff
reff2:
cinta masih bisa tersenyum padaku
hanya waktu yang mampu pulihkan
kegelisahan tiada berujung
berganti dengan bahagia
jangan mengukur cinta dengan materi
masih banyak hal yang lebih penting

berganti dengan bahagia...


Pepatah #2

Jadilah bintang yang paling terang
Yang menerangi malamnya dia yang kamu sayang
Jadilah tongkat yang paling kuat
Yang slalu menopang dia yang kamu sayang
Jadilah pelangi yang paling indah
Yang slalu menghiasi hari-hari dia yang kamu sayang
Angin sejuk 'kan bersamamu
Meski ia tak pernah terlihat olehmu
Melindungi dari panasnya matahari
Yang pertama bukan berarti dia yang slalu ada di sampingmu
Terkadang dia yang terakhirlah
Yang berharap kamu menolehkan wajah padanya...

Pepatah #1

Teman baik yang menjadi pacar itu begitu mudah mendapatkannya tapi pacar yang bisa menjadi teman baik itu tidak mudah mendapatkannya

Katty Perry - Firework

Do you ever feel like a plastic bag,
drifting through the wind
wanting to start again?
Do you ever feel, feel so paper thin
like a house of cards,
one blow from caving in?


Do you ever feel already buried deep?
6 feet under screams but no one seems to hear a thing
Do you know that there's still a chance for you
'Cause there's a spark in you


You just gotta ignite, the light, and let it shine
Just own the night like the 4th of July


'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, oh, oh"
As you shoot across the sky-y-y


Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh"
You're gonna leave 'em falling down-own-own


You don't have to feel like a waste of space
You're original, cannot be replaced
If you only knew what the future holds
After a hurricane comes a rainbow


Maybe your reason why all the doors are closed
So you could open one that leads you to the perfect road
Like a lightning bolt, your heart will blow
And when it's time, you'll know


You just gotta ignite, the light, and let it shine
Just own the night like the 4th of July


'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, oh, oh"
As you shoot across the sky-y-y


Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go "Oh, Oh, Oh"
You're gonna leave 'em falling down-own-own


Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
It's always been inside of you, you, you
And now it's time to let it through-ough-ough


'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, Oh, Oh"
As you shoot across the sky-y-y


Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go "Oh, Oh, Oh"
You're gonna leave 'em falling down-own-own


Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon

Katty Perry - Firework

Do you ever feel like a plastic bag,
drifting through the wind
wanting to start again?
Do you ever feel, feel so paper thin
like a house of cards,
one blow from caving in?


Do you ever feel already buried deep?
6 feet under screams but no one seems to hear a thing
Do you know that there's still a chance for you
'Cause there's a spark in you


You just gotta ignite, the light, and let it shine
Just own the night like the 4th of July


'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, oh, oh"
As you shoot across the sky-y-y


Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh"
You're gonna leave 'em falling down-own-own


You don't have to feel like a waste of space
You're original, cannot be replaced
If you only knew what the future holds
After a hurricane comes a rainbow


Maybe your reason why all the doors are closed
So you could open one that leads you to the perfect road
Like a lightning bolt, your heart will blow
And when it's time, you'll know


You just gotta ignite, the light, and let it shine
Just own the night like the 4th of July


'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, oh, oh"
As you shoot across the sky-y-y


Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go "Oh, Oh, Oh"
You're gonna leave 'em falling down-own-own


Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
It's always been inside of you, you, you
And now it's time to let it through-ough-ough


'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, Oh, Oh"
As you shoot across the sky-y-y


Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go "Oh, Oh, Oh"
You're gonna leave 'em falling down-own-own


Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon

d'Bagindas - Maafkan Aku

maafkan aku menduakanmu
mencintai dia dibelakang kamu ohh
salahkah semua tingkah lakuku
yang terlalu menyakiti kamu, kamu

ku tak bisa menahan rasaku saat kau jauh dariku
tak bisa hidup tanpa cinta, cinta

maafkanlah aku melukis luka
membuatmu bersedih mengundang air mata
cinta tak mengapa kau marah
tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita

ku tak bisa menahan rasaku saat kau jauh dariku
tak bisa hidup tanpa cinta, cinta

maafkanlah aku melukis luka
membuatmu bersedih mengundang air mata
cinta tak mengapa kau marah
tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita

maafkanlah ku melukis luka
membuatmu bersedih mengundang air mata
cinta tak mengapa kau marah
tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita

maafkan aku, maafkan aku
maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku

Drive - Katakanlah

Seakan menahan matahari 'tuk kembali
Melakukan hal yang tak mungkin
Menelusuri jalan pikiranmu saat ini
Membuat ku tak berhenti berpikir

Apa yang telah berubah sikapmu padaku
Oh adakah yang ku tak pernah tahu
Jika ada sesuatu yang membuatmu gelisah

Reff :
Yang kau ingin katakanlah
Yang kau mau katakanlah padaku
Tak ingin kau merubah keadaan ini
Aku merindukan kamu yang dulu

Apakah ku harus meninggalkan semua
Kehidupanku semua yang tak kau suka
Apakah ku harus tak lagi menjadi diriku

Back to Reff :

Ku berikan waktu untuk berpikir
Cara mengatakannya padaku
Ku ingin kau tahu ku takkan berubah

Yang kau ingin katakanlah
Kau mau katakanlah padaku

Kau ingin katakanlah
Kau ingin katakanlah
Tak ingin kau merubah keadaan ini
Aku merindukan kamu yang dulu

Kamu yang dulu

Kelly Clarckson - Breakaway

Grew up in a small town
And when the rain would fall down
I'd just stare out my window
Dreaming of what could be
And if I'd end up happy
I would pray (I would pray)

Trying hard to reach out
But when I tried to speak out
Felt like no one could hear me
Wanted to belong here
But something felt so wrong here
So I prayed I could break away

[Chorus:]
I'll spread my wings and I'll learn how to fly
I'll do what it takes til' I touch the sky
And I'll make a wish
Take a chance
Make a change
And breakaway
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget all the ones that I love
I'll take a risk
Take a chance
Make a change
And breakaway

Wanna feel the warm breeze
Sleep under a palm tree
Feel the rush of the ocean
Get onboard a fast train
Travel on a jet plane, far away (I will)
And breakaway

[Chorus]

Buildings with a hundred floors
Swinging around revolving doors
Maybe I don't know where they'll take me but
Gotta keep moving on, moving on
Fly away, breakaway

I'll spread my wings
And I'll learn how to fly
Though it's not easy to tell you goodbye
I gotta take a risk
Take a chance
Make a change
And breakaway
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget the place I come from
I gotta take a risk
Take a chance
Make a change
And breakaway, breakaway, breakaway